Pendekar Dunia Langit Headika di kaki langit

Minggu, 03 Mei 2009

Diam karena cinta, Banyak bicara karena sekedar teman...

......Nyuuwoshesss....!
Walah suegernya, kepala dimasukan bak kolah air. Migrant ilang deh. Suaranya seperti bara api besi yg menge-ces kena air es. Nyamannya... Loh...(Ujang lingak-linguk kaya orang utan ilang, pada kemana ni orang? Sepi bgt ....Buru-buru Ujang keluar kamar.
"Cari sapa, Jang?"
"Eh, ndak pak. lagi nyari teman2 di kamar 58 dan kamar 59. Kok tdk ada, pada kemana yah?" jawab si ujang plus tanya ama si kemang penjaga hotel melati.

"Kan, pada ngikuti Seminar MEDP dibawah, Jang!"

"Oh, iya ya lupa, (Ujang garuk2 kepala culun)... maaf mang saya langsung kesana takut terlambat."dalih ujang. Sikemang hanya mengangguk pelan tdk begitu memperhatikan karena dia jg br beres2 gelas. Ujang bergegas mengambil perlengkapan yg dia punya. Setelah menuruni tangga lantai 2 Ujang bergegas kearah Gedung serba guna Hotel Melati itu. Hm, Hotel yg cukup lumayan buat istirahat. Dari jarak 10 meter arahnya, tampak Mr.Ndut lagi duduk ngopi n menambah jajanan dikoridor. Emang dia tdk ikut Seminar? Batin Ujang. Dia melihat Si Jadi hanya cengar-cengir gedek2 kepala bicara bahasa tubuh disampaikan pd Ujang yg sedang berjalan kearahnya, dia dibelakangnya Mr.Ndut, sambil memperhatikan tingkah Bos Kurikulum ketika melihat porsi jajanan snack yg diambil Mr.Ndut yg doyan batuk2 nakal ini.

"Welah dalah, Friend...delengo Bosmu tuh, porsinya memang gajah aboh. Ck, boros tenan!" kata Jadi.
"Diam-diam tersikat habis ya friend, hehehe." Ujang respon.

"Tau ndak, nge-teh dah nambah 3 gelas, masuk ruang masih bawa 1 gelas Agua, lagi. Dasar boros perutnya"

"Yo, wis ben. pengen?"

"Sori, to yah. Porsiku cukup rokok djarum 2 btang n 1 gelas kopi, cukup!" la kamu apa dah makan siang, Friend?" tanya Jadi.

"Dah tadi. Tadi pagi. hehehe...."Ujang ambil piring ambil makan siang yg sudah disiapkan Panitia.
Dari arah ruang pertemuan tiba-tiba keluar cewek mungil byk tingkah n sok sibuk. Gayanya telpon sana telpon sini. Neröcos ngalor ngidul. Siapa ya? Pakaiannya jg rada ndak mathcing gt. Hehehe
Mr.Ndut terus mendekat.

Si Jadi berbisik ma Ujang pelan.

"Sstt..friend delengo Bosmu, kae. Diam-diam merayap."
Ujang hanya senyum2 mendengar aduan dan melihat lagak Mr.Ndut yg menyapu bersih wajah si Diam-diam yg dimadsud Si Jadi.

Setelah sepeminuman teh, Mr.Ndut mengajak masuk si Jadi dan Ujang ke ruang seminar. Tapi keduanya menolak beralasan baru makan siang nunggu makanan yg bru saja selesai mereka santap turun kelambung. Akhirnya Mr.Ndut yg masuk dikawal Mbah Tain sang Makelar kodok berdua cari tempat duduk dekat meja Sang Tutor dibarisan meja timur. Ujang dan Si Jadi nongkrong didekat meja receptionist ketika dua menitan Si Diam-diam mendekati mereka dan bertanya pada Ujang.

"Dari Sekolahan mana, Mr?"

Si Jadi senyum2, Ujang menjawab puitis, " Dari mata turun kehati, tapi sayang seribu sayang Sekolahan tidak dibawa, hanya hati yg merana duhai bidadari."
Haa...?! Madsudnya apa ya? Kok ndak nyambung, gt. Batin si Jadi pasti Keki, deh. Sebagai Guru B. Indonesia pasti ntar mengkritik nich.
"Ndak, serius ni pak, dari mana?Tanya nya lagi. Kali ini sama si Jadi.

"Dari Madtratsah Aliyah, mbak. Oya, mbk namanya sapa? dari tadi kok sibuk bgt?"lanjutnya.
"Erika..."
"Kalau saya si Boy, mbak. Eh sapa jg yg nanya nama ni orang ya? Kok tahu tahu ngenalin diri? Pikir Ujang. Hehehe, Dasar Suneo emang wajahnya mirip bintang kartun doraemon, maklum artis daerah, "Ndak, nama sebenarnya Jadi, nama lengkap Sujadi" canda Jadi.
"La, ini? Namanya sapa? tanya Erika.
"Ujang..."
"Ndak ding mbak namanya Gondrong dekil, hehe..."cegat Jadi.
Erika diam tak paham. "Ndak ikut masuk?"
"Nyantai aja...materinya mbosenin, bgt!"

"Iya, ya! Dibiayai mahal2 kok Tutornya ndak mutu gt." Ujang merespon Statement Jadi.

"Ya, tapi kan orang tdk sama, besok Tutornya pasti menarik.
"Dari mana, to?"
"Ada dech..."ya dah, ayo masuk ntr ketinggalan loh." Erika menarik tas Ujang mengajak masuk.
Pagi harinya jam 8an. Terdengar suara musik dan lagu yang sedikit kencang di arah sebuah kamar dilantai 2.

....AKU DIAM-DIAM..AH
CURI2 MATA DGN SI DIA PACAR TEMANKU...(T2-Pacar temanku)

"Minta dong lagunya!""
"Suka ya ,mbak?" tanya Ulik pada Erika yg baru saja masuk kamar sambil membagikan snack2 makanan ke seluruh peserta seminar ditemani teman cowoknya dari kamar ke kamar.
"Ndak sih, lagune sapa to?"

"T2, Mbak..."jawab si Ulik. "Mau minta lagu atau mau ketemu Si.....diam-diam, hayo?"goda Ulik sambil melirik si Ujang yg lagi sibuk didpn Laptopnya didpn kamar 58. Sedangkan mereka berdua bertukar lagu lewat Bluetoot di kamar 59. Tiba-tiba Mr.Ndut yang satu kamar dgn Ujang yg lagi hbs mandi nyelonong keluar setelah mendengar suara cewek dan ikut nimbrung sama tante2 didpn kamar 59. Ujang melirik mereka lalu menoleh kekiri di kamar 57, ketika suara pintu kamar itu terbuka dan tampak Mr. Saefudin Guru Fisika jebolan UNDIP yg imut keluar pakai celana 3/4.

Hehehe, lucu jg ni orang. Batin Ujang. Emang ni orang imut sohib dekatnya dari SMP ketika dia sakit ngantar pulang. Kebetulan ketemu lagi saat mengajar bareng. Ya Reuni deh ceritanya.

"Dik, sini dik...baru bangun bobo' yah?! hehehe. Adik kok nakal tö?"goda ujang tertawa pd Mr.Saefudin yg bgun tidur sambil ucek2 matanya.

"Asem tenan." jawabnya sambil melongok ke laptop.

"Yang digoda yg disana tu loh! seloroh Mr.Saefudin sambil kepalanya didongakan sebagai ganti acungan tangan ke arah seseorang. Senyumnya penuh arti Man.

"Ck...aneh 2 wae, to Pak. Kayak anak muda aja"

"Lumayan, lo Pak. Emang dah tua? Wong masih bujang jg kok"

"Frend, sikat wae! Dasar DRS kok gaya to? Dudo Rodo Suwe, Hehehe."tiba2 Pak Jadi nongol keliatan semangat kalau bicara ttg cewek dan melompati ranjangnya dr kamar sambil ngusap2 botaknya yg kempling. hehehe

"Wah, Friend delengo Gendute wis diam-diam cuci mulut tuh!" tunjuk Si Jadi ke arah Mr.Ndut. Ketiganya tertawa bareng sambil menengok kearah gerombolan tante2 yaitu Bu Ulik, Erika, Astuti dan Mr.Ndut yg jual tampang dan guyonan. walah! Ironis. Walah minyaknya...wangi bgt, 1 botol habis kali, yah?

Hari terakhir Seminar MEDP, sepertinya tinggal dirumah sakit jiwa. Pada stress, bicara pada ngawur, dan menjurus negatif. Bau baunya seperti bau selingkuh. Hiii...
Bapak bapak pada ganjen dan ibu ibu pada teler. Wah runyam2. 2 jam lg acara selesai, semua sudah siap2 pulang. Alhamdulilah, pulang juga akhirnya. Pakaian terkemas. Hati sudah rindu pada Bunda dirumah.
Pak Jadi lemes, katanya,"Freind,...aku kelingan Betty..."

Mr. Saefudin dan Ujang tertawa terbahak2. "Wah, cinlok ya, dul!"

"Gundulmu, wi!"Jadi emosi.
"Alah, Pak din tau ndak?tanya Ujang.
"Apa?"

"Pak Jadi, Telpon betty dicuekin dan sms dikepretin? Huahuahaha...."

"Wedus! Buka 2 rahasia!" Pak Jadi sewot karena Ujang cerita ma Pak Din.

"Santai..."

"Ada apa2?" tiba2 Mr.Ndut nimbrung melongok dari kusen pintu kamar.

"Ck, sukanya ikut2 acara cah enom aja to, minggat konoh!"Jadi protes.

"Terserah...hahaha"Mr.Ndut nekat nimbrung dan
Mereka tertawa bareng. 5 menit kemudian mereka Lalu mengambil barang2, mengunci pintu kamar dan turun ke receptionist. Disana Erika dah bagi2 blangko untuk ditandatangani dan amplop tanda terima kasih untuk partisipasi para Teacher ini. Sempat terdengar olok2kan menggoda si Ujang dan Erika yg sempat jd bahan perbincangan dlm forum itu. Satu persatu kamar sudah ditinggalkan, kunci sudah dikembalikan, Peserta sudah pada pulang. Tinggal para Committe yg sibuk buat laporan buat Depag. Dalam perjalanan pulang, semua tdk byk bicara karena pada kelelahan dan pengen cpt pulang istirahat dan tidur. Sepintas Ujang bicara dgn Astuti bahwa si Erika td nanyain si Ujang. Ujang hanya manggut2 mendengar ceritanya. Sedangkan 10KM dari arah mereka disebuah kamar panitia si Erika jadi bulan2nan teman2nya ttg 'si diam diam' yg mungkin dlm sedang perjalanan. Tampaknya akan ada cerita bersambung ttg mereka berdua, tapi Tuhan yg mengatur Perjalanan mereka. Asal tdk bertanya pada orang yg salah dan orang yg 'cemburu' pasti mereka bertemu. Jika salah tanya maka mereka akan cukup sampai disini karena info2 yg tdk tepat dr orang2 yg iri dgn hal ini.

Surya tenggelam, jalan menjadi petang. Diam diam datang dan diam diam pergi, cinta memang misteri. Salah satu misteri Dunia adl Cinta. Jika dia tdk mau berjuang demi Cinta. MAKA KATA SI PLAGIAT D'MASIV, "CINTA CUKUP SAMPAI DISINI."

Selamat jalan cinta, masa depan adalah untk cinta, tanpa cinta yg kau kehendaki maka Hatimu akan tersiksa dam merana. Minimal temui£ah dia karena mungkin dia jg ingin menemuimu. Ingin berbagi cerita, keluhkesah, sukanya, dan mungkin hangatnya cintamu. Tapi semua itu hanya sebuah gambaran kosong jika salah satunya tdk ada yg mau mengalah. Minimal walau cinta tdk harus miliki tapi bisa ditemui dan di sentuh hatinya. Orang yg terluka akan tercampaknya cinta, maka dia dominant jadi seorang yg Sensi, pendendam, tertu2p dam misterius. Maka jadikan cinta semangat hidup kamu...tapi hati2lah pdnya. Karena Diammu diartikan sebuah ketidakpedulian dan ketidakdewasaan.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda